Samsung Galaxy J7 Pro, ibarat J7 (2017) yang berjalan pada chipset Exynos 7870. Meski sangat irit daya, chip ini masih sama dengan yang Anda dapatkan pada J7 (2016).
Sementara chip 7870 mempunyai prosesor Cortex-A53 8-cores yang layak yang mempunyai clock 1.6GHz, namun GPU Mali-T830MP1-nya mungkin agak mengecewakan.
Mali single-core ini tepat untuk layar 720p di J7 (2016), sementara J7 Pro mempunyai piksel dua kali lebih banyak yang mungkin membebani pada GPU.
Berikut spesifikasi singkat chipset Sansung Exynos 7870:
Baca juga: Spesifikasi Samsung Galaxy J7 Pro
Seberapa cepat sistem Samsung Galaxy J7 Pro?
Berikut ialah daftar hasil pengujian yang Elppas kutip dari GSMArena..
AnTuTu ialah salah satu aplikasi patokan yang paling terkenal untuk perangkat Android. Ini menguji banyak bab perangkat Anda dan memperlihatkan skor keseluruhan. Inilah yang bahwasanya diukur oleh AnTuTu dan memperlihatkan tolok ukur masing-masing untuk penggunaan di dunia nyata.
Score AnTuTu Samsung Galaxy J7 Pro berada di kisaran 48000, sedikit diatas Nokia 6 yang memakai processor kelas bawah Snapdragon 430. Dan cukup jauh dibawah Xiaomi Redmi Note 4 yang memakai processor kerlas menengah dari Qualcomm, Snapdragon 625.
Baca juga: Perbandingan processor Qualcomm Snapdragon seri 800, 600, dan 400.
Geekbench ialah benchmark prosesor cross-platform, dengan sistem evaluasi yang memisahkan kinerja single core dan multi-core, dan beban kerja yang mensimulasikan skenario dunia nyata.
Tidak mengherankan, J7 Pro mempunyai angka yang hampir sama dengan angka rata-rata J7 (2017) - angka yang layak pada kelasnya, namun berada di belakang ponsel dengan Snapdragon 625. J7 Max (Helio P20) unggul dari Pro dalam skenario single core dan kalah dalam multi-core.
Manhattan ialah tes berbasis OpenGL ES 3.0 yang kompleks yang berlangsung di kota pada malam hari. Pipeline grafisnya didasarkan pada naungan yang ditangguhkan. Pass geometri memakai beberapa sasaran render (MRTS). Penerangan difus dan specular dihitung untuk lebih dari 60 lampu. Dan tes ini juga dilengkapi dengan pemetaan peta kubus dan emisi, pemetaan triplanar, dan pengaburan mesh instanced. Bahkan ada sistem pemutaran video Theora berbasis cuek yang memanfaatkan streaming tekstur asinkron.
Dengan hasil benchmark GFX 3.1 Manhattan tersebut memperlihatkan bahwa Galaxy J7 Pro ini memang cukup lemah di sektor GPU yang sangat kuat saat bermain games.
Dengan spesifikasi CPU dan GPU Galaxy J7 Pro tersebut, kita tidak berharap banyak dalam sesi benchmark. Sepertinya performa bukan andalan dari smartphone ini. Fokusnya bukan pada kinerja, tapi penampilan, body, layar Super AMOLED yang glamor dan efisiensi daya ialah permainan J7 Pro. Cocok untuk pengguna yang banyak main sosmed, mengutamakan penampilan, dan jarang main games.
Kabar baiknya adalah, chip ini dirancang dengan cukup baik. Meskipun skor rendah, kami sanggup memastikan bahwa Galaxy J7 Pro cukup untuk bermain game walaupun sesekali terjadi lag, terutama di game 3D, namun bagi kebanyakan orang hal itu tidak akan terlalu menganggu untuk tetap menikmati sesi permainan yang bagus. Game arcade berjalan lebih baik tentunya. Tapi di seluruh user interface (UI), lag hampir tidak ada.
Berkat proses pembuatan high-end 14nm, Exynos 7870 berjalan dengan baik dan smartphone tidak menjadikan panas yang menganggu selama sesi game yang panjang.
Sementara chip 7870 mempunyai prosesor Cortex-A53 8-cores yang layak yang mempunyai clock 1.6GHz, namun GPU Mali-T830MP1-nya mungkin agak mengecewakan.
Mali single-core ini tepat untuk layar 720p di J7 (2016), sementara J7 Pro mempunyai piksel dua kali lebih banyak yang mungkin membebani pada GPU.
Berikut spesifikasi singkat chipset Sansung Exynos 7870:
SoC | Exynos 7870 |
CPU | 8 cores A53 @ 1.6GHz |
GPU | Mali T830 MP1 |
Mfc. Process | 14nm |
64 Bit | 64 Bit support |
Kelas | Mid-range (menengah) |
Tanggal diumumkan | 18 Februari 2016 |
Baca juga: Spesifikasi Samsung Galaxy J7 Pro
Seberapa cepat sistem Samsung Galaxy J7 Pro?
Berikut ialah daftar hasil pengujian yang Elppas kutip dari GSMArena..
Score AnTuTu Samsung Galaxy J7 Pro (Tes Processor + Graphic)
AnTuTu ialah salah satu aplikasi patokan yang paling terkenal untuk perangkat Android. Ini menguji banyak bab perangkat Anda dan memperlihatkan skor keseluruhan. Inilah yang bahwasanya diukur oleh AnTuTu dan memperlihatkan tolok ukur masing-masing untuk penggunaan di dunia nyata.
Score AnTuTu Samsung Galaxy J7 Pro berada di kisaran 48000, sedikit diatas Nokia 6 yang memakai processor kelas bawah Snapdragon 430. Dan cukup jauh dibawah Xiaomi Redmi Note 4 yang memakai processor kerlas menengah dari Qualcomm, Snapdragon 625.
Baca juga: Perbandingan processor Qualcomm Snapdragon seri 800, 600, dan 400.
Score GeekBench 4.1 Samsung Galaxy J7 Pro (Tes Processor)
Geekbench ialah benchmark prosesor cross-platform, dengan sistem evaluasi yang memisahkan kinerja single core dan multi-core, dan beban kerja yang mensimulasikan skenario dunia nyata.
Tidak mengherankan, J7 Pro mempunyai angka yang hampir sama dengan angka rata-rata J7 (2017) - angka yang layak pada kelasnya, namun berada di belakang ponsel dengan Snapdragon 625. J7 Max (Helio P20) unggul dari Pro dalam skenario single core dan kalah dalam multi-core.
Score GFX 3.1 Manhattan 1080p offscreen (Tes Grafis)
Manhattan ialah tes berbasis OpenGL ES 3.0 yang kompleks yang berlangsung di kota pada malam hari. Pipeline grafisnya didasarkan pada naungan yang ditangguhkan. Pass geometri memakai beberapa sasaran render (MRTS). Penerangan difus dan specular dihitung untuk lebih dari 60 lampu. Dan tes ini juga dilengkapi dengan pemetaan peta kubus dan emisi, pemetaan triplanar, dan pengaburan mesh instanced. Bahkan ada sistem pemutaran video Theora berbasis cuek yang memanfaatkan streaming tekstur asinkron.
Dengan hasil benchmark GFX 3.1 Manhattan tersebut memperlihatkan bahwa Galaxy J7 Pro ini memang cukup lemah di sektor GPU yang sangat kuat saat bermain games.
Kesimpulan
Dengan spesifikasi CPU dan GPU Galaxy J7 Pro tersebut, kita tidak berharap banyak dalam sesi benchmark. Sepertinya performa bukan andalan dari smartphone ini. Fokusnya bukan pada kinerja, tapi penampilan, body, layar Super AMOLED yang glamor dan efisiensi daya ialah permainan J7 Pro. Cocok untuk pengguna yang banyak main sosmed, mengutamakan penampilan, dan jarang main games.
Kabar baiknya adalah, chip ini dirancang dengan cukup baik. Meskipun skor rendah, kami sanggup memastikan bahwa Galaxy J7 Pro cukup untuk bermain game walaupun sesekali terjadi lag, terutama di game 3D, namun bagi kebanyakan orang hal itu tidak akan terlalu menganggu untuk tetap menikmati sesi permainan yang bagus. Game arcade berjalan lebih baik tentunya. Tapi di seluruh user interface (UI), lag hampir tidak ada.
Berkat proses pembuatan high-end 14nm, Exynos 7870 berjalan dengan baik dan smartphone tidak menjadikan panas yang menganggu selama sesi game yang panjang.